Kenaikan laba ini ditopang oleh harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) yang melonjak 105%. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan pasca pandemi Covid-19, juga peristiwa geopolitis.
Selain itu, profitabilitas perseroan juga didorong oleh volume penjualan hingga September 2022 yang naik 41% menjadi 2,19 juta ton.
Tidak hanya ADMR, saham emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga ramai ‘dimasuki’ para pedagang saham atawa trader. Harga saham INCO menguat 4,81 persen ke Rp7.075 per saham.
Volume perdagangan 23,53 juta saham, di atas rerata volume 20 hari (volume MA 20) yang mencapai 10,21 juta saham.
Saham emiten nikel lainnya, PT Timah Tbk (TINS) terkerek 5,15 persen bersamaan dengan volume sebesar 26,49 juta saham (di atas rerata volume 20 hari sebesar 10,03 juta saham).