sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

ADRO Cari Restu Investor atas Spin Off Bisnis Batu Bara Thermal

Market news editor Rahmat Fiansyah
27/09/2024 08:18 WIB
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta restu dari investor.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta restu dari investor. (Foto: MNC Media)
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta restu dari investor. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta restu dari investor. Langkah itu terkait rencana perseroan melakukan pemisahan atau spin off bisnis batu bara thermal.

Rapat itu hanya berisi satu mata acara yakni berupa persetujuan atas rencana ADRO melepas PT Adaro Andalan Indonesia (AAI). Persetujuan pemegang saham dibutuhkan karena bersifat material.

"Karena masing-masing total aset, laba bersih, dan pendapatan usaha AAI melebihi 50 persen dari total aset, laba bersih, dan pendapatan perseroan," kata manajemen dalam surat kepada BEI, Jumat (27/9/2024).

RUPSLB tersebut akan digelar di Cyber 2 Tower Lantai 26, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Rapat dilaksanakan pada Jumat, 18 Oktober 2024 pukul 10.00 WIB.

Rapat akan digelar secara hybrid yakni secara fisik dan elektronik. Soal rapat fisik, ADRO membatasi pemegang saham paling banyak 50 orang.

Rencana spin off anak perusahaan yang dimiliki 99,99 persen oleh ADRO tersebut diumumkan pertama kali pada 11 September 2024. Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2024, AAI yang menggarap bisnis batu bara thermal ADRO menyumbang hingga 89,4 persen dari total pendapatan ADRO.

Sebagai bagian dari rencana spin off, saham AAI akan ditawarkan kepada pemegang saham ADRO dengan valuasi antara USD2,45 miliar-USD2,63 miliar. Selain itu, ADRO akan membagikan dividen spesial kepada investornya.

Analis CGSI Sekuritas, Jacquelin Hamdani mengatakan, pemisahan AAI dari ADRO untuk memisahkan unit bisnis batu bara thermal dari energi terbarukan (EBT).

"Sehingga memudahkan untuk mendanai proyek-proyek terbarukannya. ADRO berharap transaksi ini akan selesai sebelum akhir tahun 2024," katanya dalam riset.

Setelah spin off, kata dia, maka aset ADRO hanya EBT dan batu bara kokas lewat PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Dari aset EBT, Jacqueline memprediksi tidak ada arus kas masuk hingga 2028-2029.

Dia pun memandang positif aksi korporasi ini. Kendati demikian, dengan reli saham ADRO yang saat ini berada di kisaran Rp3.800, dia menyebut penguatan harganya sudah terbatas.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement