IDXChannel - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) membukukan kerugian hampir Rp1 triliun dalam sembilan bulan pertama 2025. Meski begitu, maskapai penerbangan itu masih mencatatkan arus kas positif, yang menunjukkan operasional masih berjalan dengan baik.
Dalam laporan keuangan yang diterbitkan Selasa (28/10/2025), pendapatan usaha AirAsia naik 2 persen menjadi Rp6,03 triliun. Namun, beban usaha naik lebih tinggi menjadi Rp6,49 triliun, yang membuat perseroan mencatatkan rugi operasional Rp466 miliar.
Beban usaha AirAsia berasal dari bahan bakar yang menyentuh Rp2,37 triliun serta perbaikan dan pemeliharaan pesawat yang mencapai Rp1,46 triliun. Dua pos ini mencapai 59 persen dari total beban usaha perseroan.
Kondisi ini semakin diperberat dengan beban keuangan yang mencapai Rp337,50 miliar serta rugi kurs menyentuh Rp178,86 miliar. Alhasil, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp995,49 miliar.
Meskipun rugi secara akuntansi, AirAsia hingga 30 September 2025 membukukan arus kas yang positif dari aktivitas operasional sebesar Rp188,71 miliar. Angka ini relatif stabil bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp189,76 miliar.