IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini dampak dari gejolak sosial dan politik yang terjadi belakangan ini terhadap perekonomian hanya bersifat jangka pendek. Sebab, fundamental ekonomi Indonesia tetap solid dan siap menghadapi tantangan tersebut.
Airlangga menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, yang digelar tanpa kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Pasar sudah tenang, semuanya sudah jelas," ujarnya saat ditanya awak media perihal ketidakkehadiran Sri Mulyani, Senin (1/9/2025).
Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5-5,2 persen hingga akhir tahun, kata dia, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2025 yang mencapai 5,12 persen secara tahunan.
Pemerintah menargetkan realisasi investasi pada semester II-2025 bisa menembus Rp900 triliun. Target ini didukung oleh kenaikan impor barang modal sebesar 32,5 persen.
Belanja modal pemerintah pada semester I-2025 mencapai 17,98 persen. Pemerintah berharap realisasi belanja bisa naik menjadi 25 persen atau setara Rp694 triliun pada kuartal III-2025, yang akan menjadi pendorong pertumbuhan.
Pemerintah telah mengucurkan stimulus ekonomi sebesar Rp61 triliun di semester I-2025 dan akan ada stimulus tambahan di semester II-2025.
Selain itu, pemerintah juga akan mendorong daya beli dan konsumsi masyarakat melalui program kredit investasi padat karya untuk industri tekstil, furnitur, dan makanan.
Ada pula stimulus perumahan melalui FLPP yang dinaikkan, PPN DTP hingga 100 persen, serta bantuan perumahan swadaya yang menyasar 41 ribu rumah.
(Dhera Arizona)