sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Akankah GOTO Makin Perkasa Jika TikTok Resmi Gabung?

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
24/11/2023 14:48 WIB
Kabar media sosial TikTok yang tengah menjajaki peluang investasi terhadap entitas PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) semakin membuat investor optimistis.
Akankah GOTO Makin Perkasa Jika TikTok Resmi Gabung? (Foto: MNC Media)
Akankah GOTO Makin Perkasa Jika TikTok Resmi Gabung? (Foto: MNC Media)

Menanggapi kondisi ini, manajemen mengatakan GOTO akan secara taktis berinvestasi pada pertumbuhan e-commerce untuk mempertahankan pangsa pasar. Di antaranya termasuk untuk belanja insentif dan promosi yang ditargetkan secara khusus.

Di sisi lain, pada Januari-September 2023 transaksi dari sektor teknologi keuangan alias fintech, yaitu Gopay, naik 5,6 persen yoy menjadi Rp276,51 triliun. Realisasi transaksi Gopay ini bahkan masih menjadi penyumbang utama bagi seluruh transaksi GOTO dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Dalam periode sama, segmen lainnya tercatat memiliki nilai transaksi Rp1,22 triliun atau naik 113,46 persen yoy.

TikTok sendiri sebelum ditutup di Indonesia secara agresif mendapatkan daya tariknya di kancah e-commerce Asia Tenggara.

Langkah TikTok memang terganjal regulasi di banding pesaing regionalnya seiring dengan memanasnya persaingan belanja konsumen online.

Platform video pendek, yang dimiliki oleh raksasa teknologi China ByteDance ini menawarkan fitur ritel digital yang dikenal sebagai TikTok Shop, yang memulai debutnya di 10 negara anggota ASEAN pada tahun 2021.

Sejak itu, perkiraan pendapatan kotornya telah meningkat di mana nilai barang dagangan (GMV) naik tujuh kali lipat.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh TikTok pada 15 Juni 2023 lalu, perusahaan tersebut mengatakan akan menginvestasikan USD12,2 juta selama tiga tahun ke depan untuk membantu 120.000 usaha kecil di Asia Tenggara dan memindahkan operasi mereka secara online melalui platformnya.

Dalam studi yang dilakukan oleh konsultan Momentum Works yang berbasis di Singapura, TikTok Shop berhasil meningkatkan perkiraan GMV di Asia Tenggara dari USD600 juta pada 2021 menjadi USD4,4 miliar pada tahun lalu.

Maybank Sekuritas pada beberapa waktu lalu juga menyatakan ini menjadi kesempatan bagi GOTO untuk mengambil pasar bersama TikTok.

“Dengan asumsi model kemitraan, kami yakin GOTO adalah kandidat utama. Sementara, risiko terhadap tesis kami adalah TikTok mendirikan perusahaan e-commerce sendiri,”tulis riset tersebut.

Maybank Sekuritas menambahkan, GOTO adalah penyedia layanan digital paling terintegrasi di Indonesia.

“GOTO menawarkan layanan on-demand (pesan-antar makanan: GoFood, ride-hailing online: GoCar dan GoJek), e-commerce (C2C: Tokopedia), dan layanan keuangan digital (e-wallet: Go-Pay, bank digital: Bank Jago),” tambah riset tersebut.

Diketahui Bank Jago (ARTO) yang merupakan rekanan bisnis GOTO juga keecipratan kenaikan saham GOTO. Saham ARTO menjelang penutupan perdagangan hari ini Jumat (24/11) menguat 7,69 persen di level Rp3.080 per saham.

Maybank Sekuritas Indonesia juga menyarankan tiga persyaratan penting bagi e-commerce untuk menjadi mitra Tiktok.

Di antaranya, memiliki ekosistem yang terintegrasi (logistik, pembayaran digital), basis pengguna yang sangat besar di Indonesia, dan pemahaman mendalam tentang pasar lokal.

Riset Maybank Sekuritas Indonesia juga menyebutkan bahwa TikTok harus terbuka pada kolaborasi jika ingin kembali memasuki pasar Indonesia.

“Menurut kami, cara tercepat agar TikTok Shop dapat kembali beroperasi adalah melalui kemitraan dengan pemain yang sudah ada,” tulis riset Maybank Sekuritas Indonesia. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement