Reli di sektor teknologi ini membuat potensi bisnis kecerdasan buatan terbaru dan keberlanjutan industri cloud semakin dipertaruhkan.
Baru-baru ini, saham AAPL melonjak hampir satu persen setelah raksasa teknologi itu melaporkan akan membuat ChatGPT versi mereka sendiri.
Sementara itu, saham Microsoft melonjak setelah perusahaan mengumumkan integrasi AI dengan Microsoft 365 senilai USD30 per bulan.
Mengutip The Guardian, sensasi kehadiran AI telah memberikan dorongan ke sektor ini. Nvidia, perusahaan pembuat chip, adalah lambang kebangkitan dan menjadikannya perusahaan dengan kapitalisasi pasar senilai lebih dari USD1 triliun.
Teknologi AI disebut sebagai "pembawa obor" untuk ledakan saham beberapa emiten yang berfokus pada AI. Hal ini diungkapkan Dan Ives, direktur pelaksana di perusahaan keuangan AS Wedbush Securities.
Ives juga memperkirakan bahwa pengeluaran pengembangan AI dapat mencapai USD800 miliar selama dekade berikutnya.
“Menuju paruh kedua tahun 2023, kami melihat reli teknologi yang jauh lebih luas ke depan karena investor lebih jauh mencerna konsekuensi dari gelombang pengeluaran AI senilai USD800 miliar ini di masa depan dan apa artinya ini bagi perangkat lunak, chip, perangkat keras, dan ekosistem teknologi selama tahun depan,” katanya.
Ives menambahkan bahwa Microsoft, Amazon, dan Alphabet akan mendapat manfaat melalui layanan cloud computing mereka ke depan.
“Kami melihat ini sebagai 'momen internet 1995' bukan 'momen gelembung dot com 1999'. Kami memperkirakan untuk tahun 2024 AI dapat mencakup hingga 8 persen hingga 10 persen dari keseluruhan anggaran pengembangan teknologi perusahaan di mana jumlahnya hanya 1 persen pada 2023,” imbuhnya. (ADF)