IDXChannel - Perusahaan peer-to-peer lending (P2P) Akseleran dikabarkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 60 karyawan usai menunda penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).
Mengutip Tech in Asia, Kamis (27/7), CEO dan salah satu pendiri Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, restrukturisasi ini akan memastikan perusahaan berada dalam kondisi optimal untuk beroperasi. Serta mendorong pertumbuhan jangka panjang dan menjaga kesehatan keuangan.
Sebelumnya, IPO dijadwalkan pada 9 Agustus di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut prospektus perusahaan, pendapatan Akseleran melonjak 80 persen pada 2022. Perusahaan juga telah mengurangi kerugiannya dari 30 miliar rupiah (senilai USD2 juta) pada 2021 menjadi 22 miliar rupiah (setara USD1,4 juta) pada 2022.
Namun, kerugian yang belum diaudit melonjak 127 persen pada Januari 2023 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Rugi tahun berjalan juga meningkat pada Januari 2023 mencapai Rp4,35 miliar dari sebelumnya Rp1,91 miliar. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sumber: Prospektus IPO Akseleran
Meski begitu, Tambunan menegaskan perseroan berada di jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas pada kuartal keempat tahun ini.