IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada sesi I ditutup melemah 0,16% menjadi 6.934,64. Pelemahan IHSG ini dikarenakan aksi profit taking investor di domestik.
Selain itu, IHSG melemah jelang libur panjang pada Senin, 1 Mei 2023 yang merupakan tanggal merah Hari Buruh Internasional sehingga hal ini berpotensi mendorong investor memilih untuk mengamankan asetnya.
"Tekanan secara fundamental masih dikarenakan antisipasi pelaku pasar terhadap rilis GDP Amerika Serikat yang melambat, dan juga di bawah ekspektasi, yaitu hanya tumbuh di 1,1% (Kons: +2% dan 4Q22: +2,3%)," tulis riset harian Panin Sekuritas, Jumat (28/4/2023).
Untuk indeks sektoral, mayoritas sektor saham mencatakan penguatan, seiring optimisme investor terhadap rilis kinerja ekonomi yang solid. Penguatan signifkan terjadi di saham sektor transportasi dan logistik sebesar 1,13%, teknologi mendaki 1,76%, dan healthcare naik 0,66%.
Harga komoditas mayoritas bergerak menguat. Tercatat Nickel Spot menguat 1,81%; CPO Malay menguat 1,68%; Tin cash tumbuh 1,33%, dan Tokyo Paper Index melaju 1,92%.
Sementara itu, pelemahan terjadi pada emas 0,66%; dan batu bara NCSI Futures merosot 0,11%. Nilai tukar Rupiah menguat 0,38% menjadi Rp14.651, di mana penguatan nilai tukar ini ditopang oleh pelemahan USD.
Nilai perdagangan di pasar reguler terpantau normal dengan nilai transaksi Rp5,4 triliun, ini sejalan aktifitas investor yang mengantisipasi libur panjang.
(FAY)