Nanang menyebutkan, kondisi ini mengganggu kinerja KAYU. Sebab, pasar utama ekspor menjadi tidak mudah diakses dan mengalami perlambatan kinerja.
Dengan kata lain, KAYU kehilangan mayoritas penjualan. Kehilangan penjualan ini berdampak pada penurunan pendapatan yang cukup signifikan, walau sebenarnya aktual penjualan masih terjadi.
Oleh karenanya, KAYU berharap, aksi korporasi HMETD yang ditujukan untuk pengambilalihan perusahaan EMKL itu bisa membantu perusahaan mempertahankan keberlangsungan usaha ke depan. Di tahun 2022 ini pun KAYU menargetkan bisa mengirimkan sebanyak 450 kontainer. (TIA)