"Mungkin karena bukan karena jumlah pegolf, tapi standar fasilitas golfnya. Rencana IGR investasi di sustainability dan teknologi. Juga untuk membuat destinasi wisata, bukan cuma golf saja tapi pengalaman golf tourism," kata dia.
Lebih lanjut Darma menerangkan, jumlah lapangan golf di Indonesia hanya 170. Angka ini juga masih kalah jika dibandingkan Thailand dan Malaysia yang masing-masing memiliki 319 dan 244 lapangan golf.
"Wisata golf di Indonesia rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara. Ini mengindikasikan pasar Indonesia belum tersentuh dalam hal wisata golf, mencerminkan peluang signifikan untuk berkembang dan pengembangan di industri ini," ujarnya.
Maka dari itu, Darma pun meyakini dengan fasilitas unggulan dan pelayanan prima, lapangan golf milik perseroan akan menjadi destinasi pilihan para pecinta golf dari seluruh dunia, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di Indonesia.