Terjadi peningkatan di pos beban penjualan dan distribusi menjadi Rp17,88 triliun. Demikian juga kenaikan beban umum dan administrasi menjadi Rp1,89 triliun, demikian berdasarkan laporan keuangan pada Senin (25/3/2024).
Setelah dipotong beban keuangan, maka laba sebelum pajak final AMRT menjadi Rp4,33 triliun, alias masih tumbuh positif secara tahunan. Perseroan mengakui, laba operasional tahun berjalan senilai Rp3,48 triliun.
Dari sisi neraca, AMRT memiliki aset senilai Rp34,24 triliun atau naik 11,38% yoy sepanjang 2023. Ini sejalan dengan pertumbuhan modal bersih atau ekuitas 36,91% yoy. Sementara itu jumlah kewajiban utang atau liabilitas menyusut 3,8% yoy menjadi Rp18,54 triliun.
Hingga akhir 2023, kas yang digenggam AMRT senilai Rp4,7 triliun meningkat 6,7% yoy, didukung pertumbuhan kas dari sisi operasional.
Dari data RTI Business, saham AMRT bergerak di zona merah sejak pagi. Saham Alfamart dibuka melemah ke level 2.880, dan hingga pukul 10.57 WIB hari ini, saham AMRT sudah turun 1,03 persen ke 2.870.
Nilai transaksi perdagangan saham AMRT mencapai Rp8,03 miliar dengan volume sebanyak 2,8 juta saham dan frekuensi sebanyak 1.045 kali.
(FAY)