"Keberlanjutan proyek yang sudah berjalan, ditambah dengan tender-tender baru yang kami menangkan, memberi kami keyakinan bahwa kami akan dapat memenuhi dan bahkan melampaui target pendapatan yang telah ditetapkan. Kami juga sangat antusias dengan ekspansi kami ke pasar internasional melalui anak usaha kami di Singapura," tutur dia.
Di sisi lain, JAST meluncurkan layanan terbaru yakni solusi CCTV berbasis kecerdasan buatan (AI). Layanan ini dirancang untuk memberikan sistem pemantauan yang lebih canggih dan efisien, dengan kemampuan analitik. JAST juga mendapatkan permintaan yang tinggi untuk layanan lainnya, seperti WA Business dan Contact Center, yang telah menjadi solusi penting bagi banyak perusahaan.
"Dengan berkembangnya kebutuhan akan solusi keamanan digital di era industri 4.0, Jastrak diprediksi akan menjadi salah satu layanan yang akan tumbuh pesat di 2025," ujar dia.
Hingga kuartal III-2024, JAST membukukan laba bersih sebesar Rp218,7 juta. Angka ini berbalik dari kerugian yang dialami pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,2 miliar.
Saham JAST turun 1,59 persen ke harga Rp62 dengan nilai transaksi Rp283,6 juta pada Selasa (7/1/2024). Dalam sepekan, saham JAST minus 7,46 persen dan tumbuh 16,98 persen dalam satu bulan.
(DESI ANGRIANI)