Dijelaskannya, tujuan pinjaman adalah untuk memenuhi kebutuhan umum Protelindo. Sementara tanggal jatuh tempo pinjaman adalah tiga tahun sejak tanggal penggunaan.
"Pelaksanaan atas transaksi tersebut tidak memiliki dampak material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan," imbuh Monalisa.
Sekadar informasi, berdasarkan data RTI Business, saham TOWR ditutup merosot 2,50 persen ke level 780 pada perdagangan awal pekan ini (22/4). Saham emiten menara Grup Djarum itu hari ini ditransaksikan sebanyak 38,73 juta saham dengan nilai transaksi Rp30,31 miliar dan frekuensi 4.532 kali.
(FAY)