Masih pada sisi kredit, manajemen BBNI juga menekankan akan mengoptimalkan turunan bisnis atau value chain dari nasabah korporasi dalam menumbuhkan segmen commercial.
BBNI berencana meningkatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) menjadi di kisaran 90-91% dengan lebih selektif dalam penyaluran pinjaman dalam mata uang dolar, demikian tertulis dalam riset tersebut.
Dari sisi Net Interest Margin (NIM), diharapkan di level 4,2 persen sepanjang 2024. Hal ini didukung oleh upaya loan repricing secara terbatas, serta efisiensi cost of fund melalui diversifikasi sumber pendanaan, antara lain yang direalisasikan BBNI melalui penerbitan obligasi global sebagai alternatif pendanaan di tengah tingginya cost of fund perbankan saat ini.
"Selain itu, BBNI akan meningkatkan pendapatan berbasis biaya (fee based income) dari perdagangan valas, sindikasi, dan surat berharga," menurut Budi, dalam keterangan resminya.
Kemudian, aspek yang ketiga, yaitu dari sisi credit cost. credit cost (rasio penyisihan kerugian atau CKPN terhadap total kredit) diproyeksikan akan ada di kisaran 1% sepanjang 2024.