sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Andalkan Pembeli dari China, SSIA Bidik Laba Tumbuh 20 Persen di 2025

Market news editor Iqbal Dwi Purnama
23/04/2025 20:02 WIB
Emiten kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membidik pertumbuhan laba bersih hingga 20 persen pada 2025.
Andalkan Pembeli dari China, SSIA Bidik Laba Tumbuh 20 Persen di 2025 (foto dok ssia)
Andalkan Pembeli dari China, SSIA Bidik Laba Tumbuh 20 Persen di 2025 (foto dok ssia)

IDXChannel - Emiten kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membidik pertumbuhan laba bersih hingga 20 persen pada 2025. Sementara pendapatan ditargetkan naik 5 persen dari 3 segmen bisnis utama, yakni properti, konstruksi, dan perhotelan.

VP of Investor Relations & Corporate Communications, Erlin Budiman mengatakan, tensi perang dagang Amerika Serikat (AS)dan China tidak berpengaruh terhadap penjualan perseroan. 

Sebab menurutnya, salah satu lini bisnis properti, yaitu penjualan kawasan industri masih memiliki sentimen positif di 2025.

"Kondisi ekonomi global saat ini, kalau saya lihat ke belakang masih ada positifnya lah. China itu kan secara GDP (Gross Domestic Product) juga masih bagus, dan ini menjadi opportunity untuk market di ASEAN sebetulnya," ujar Erlin dalam media briefing di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Erlin menyebut, saat ini pembeli paling besar untuk kawasan industri sebesar 90 persen dari perusahaan China. Beberapa perusahaan China lain disebut juga tengah membidik penyelesaian transaksi di 2025.

"Kalau untuk tahun ini, kita kemarin sudah menjual sekitar 4 hektare. Itu dari perusahaan China, ada di sektor elektronik. Saat ini juga sedang berproses kemungkinan untuk kawasan industri Subang, cuma masih close ya untuk signing-nya," tutur Erlin.

"Kemungkinan tahun ini sama lah, sekitar 90 persen masih dari China. Karena kalau dilihat dari permintaan, hampir semua banyak dari China, sektor macam-macam. Untuk Subang ada dari pemain EV sudah nanya-nanya, tapi mereka tidak seperti BYD, bikin pabrik langsung jualan," ujarnya.

Erlin menambahkan, pada 2024, SSIA mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp6,25 triliun atau tumbuh sebesar 37,8 persen dari periode yang sama di 2023. Peningkatan ini dikontribusi dari 3 lini bisnis utama, yaitu konstruksi, properti, dan perhotelan.

Laba kotor perseroan sepanjang 2024 meningkat sebesar 32,5 persen (yoy) menjadi Rp1,75 triliun. EBITDA SSIA periode 2024 meningkat 44,9 persen (yoy) menjadi Rp1,05 triliun.

Perseroan mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp234,2 miliar di 2024 atau naik dari periode 2023 sebesar Rp176 miliar. 

Sementara posisi utang yang dikenakan bunga sebesar Rp796,5 miliar di 2024 atau menyusut 68,5 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,5 triliun.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement