"Pembangunan menara yang kami lakukan saat ini akan lebih selektif dengan capex yang lebih murah dibandingkan dengan built-to-suit (BTS)," tutur Juliawati.
Juliawati berkeyakinan, melalui strategi tersebut, SUPR akan dapat mempertahankan hubungan jangka panjang bersama pelanggan dan daya saing perusahaan. Karenanya, strategi pertumbuhan SUPR tahun ini disebut Juliawati lebih akan bertumpu pada penguatan bisnis organik.
Dengan strategi tersebut, SUPR telah memasang target perolehan pendapatan sekitar Rp1,8 triliun hingga Rp1,9 triliun, dengan porsi laba bersih diharapkan mampu mencapai Rp90 miliar.
"Tahun ini, kami perkirakan pendapatan akan stabil dengan income margin sekitar 40 persen," ungkap Juliawati.
Pada triwulan I-2024, SUPR tercatat meraup laba bersih sebesar Rp217,7 miliar, naik tipis dibanding Rp209,8 miliar pada periode triwulan I-2023. Secara kesleuruhan, kinerja perusahaan lebih banyak ditopang oleh tiga operator terbesar dalam negeri, yaitu Telkom Group sebesar 19 persen, Indosat 33 persen dan XL Axiata 37 persen. (TSA)