sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Apa Itu January Effect? Sebuah Tren dalam Investasi Saham

Market news editor Rizki Setyo Nugroho
07/01/2023 12:59 WIB
Apa itu January Effect? Mungkin masih banyak investor pemula yang belum mengetahui istilah tersebut dalam dunia saham. 
Apa Itu January Effect? Sebuah Tren dalam Investasi Saham (Foto: MNC Media)
Apa Itu January Effect? Sebuah Tren dalam Investasi Saham (Foto: MNC Media)

IDXChannel Apa itu January Effect? Mungkin masih banyak investor pemula yang belum mengetahui istilah tersebut dalam dunia saham

January Effect adalah sebuah fenomena di mana harga saham di pasar modal cenderung mengalami kenaikan. Bahkan, beberapa saham yang termasuk ke dalam kategori mid cap dan small cap juga ikut mengalami kenaikan harga saham. Fenomena ini hampir sama dengan Santa Claus Rally yang biasanya terjadi pada Desember setiap tahunnya.

Apa Itu January Effect?

Berkaitan dengan January Effect, sebenarnya dari manakah teori atau tren ini pertama kali ditemukan? Hal ini pertama kali diteliti oleh seorang bankir bernama Sidney B. Wachtel pada 1942. 

Ia melakukan sebuah observasi mengenai January Effect dengan melihat kinerja saham pada Januari di tiap tahunnya. Wachtel menemukan bahwa saham-saham mid cap dan small cap mengalami kinerja yang positif sebelum pertengahan Januari, bahkan bisa mengungguli saham-saham big cap. Setelah Ia meneliti lebih dalam, ditemukan bahwa pola ini terjadi sejak 1925. 

Faktor Penyebab January Effect

Sebenarnya, ada beberapa alasan atau faktor yang bisa menyebabkan January Effect terjadi, antara lain: 

  1. Saham-saham yang dijual di akhir tahun dibeli oleh Manajer Investasi
  2. Investor yang memperoleh bonus akhir tahun membeli beberapa saham sehingga mengalami kenaikan harga.
  3. Pada akhir tahun, investor melakukan penjualan saham untuk mengurangi pajak dan berimbas kepada harga saham yang turun. Namun, banyak investor yang membelinya kembali di awal tahun dengan harga murah, kemudian membuat harga saham menjadi semakin naik. 
  4. Optimisme investor terhadap prospek di tahun baru.
Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement