2. Membiasakan Diri dengan Fluktuasi Harga
Sebelum memulai scalping, ada baiknya investor mencoba swing trading terlebih dahulu untuk membiasakan diri dengan pergerakan harga saham. Swing trading memiliki time frame yang lebih panjang, bisa mingguan hingga bulanan.
3. Money and Risk Management
Scalper harus memiliki money management dan risk management yang ketat. Perputaran scalping dalam satu hari sangatlah tinggi. Maka dari itu modal yang ada harus dikelola sebaik mungkin agar biaya tradingnya efisien.
Scalper juga harus memiliki pengelolaan risiko yang sangat ketat, bahkan harus lebih ketat dibanding trader biasa. Scalper harus tahu kapan mesti menjual saham demi menekan kerugian. Asal tahu saja, mengambil keputusan untuk cut loss tidaklah mudah.
Maka dari itu, scalper pun harus memiliki mental yang terlatih. Mereka tidak bisa mengambil keputusan secara emosional, aksi sell and buy yang dibuatnya harus berdasarkan perhitungan yang presisi.
4. Mempelajari Analisa Teknikal
Trader memang harus memahami cara membaca grafik pergerakan harga saham, namun scalper harus lebih ahli lagi dalam membaca analisa tekninal saham. Termasuk indikator-indikator harga yang menunjukkan potensi pergerakan selanjutnya.
Itulah penjelasan singkat tentang apa itu scalping saham.
(Nadya Kurnia)