Dari sisi pasar saham, aski IPO dari emiten CDIA ini menarik perhatian. Dimana pada saat perdagangan perdana, harga saham langsung melonjak sekitar 34,74 persen ke level Rp256 dari harga IPO Rp190 per lembar. Lonjakan ini menandakan antusiasme pasar terhadap prospek bisnis perusahaan.
Karena model bisnisnya beragam, CDIA berpeluang mendapatkan arus kas berkelanjutan dari kontrak jangka panjang di sektor utilitas dan jasa infrastruktur, sekaligus potensi pertumbuhan jangka panjang seiring ekspansi aset dan layanan. Namun, sebagai emiten yang relatif baru di bursa dan dengan cakupan bisnis luas, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Konsolidasi aset dan anak perusahaan, implementasi proyek besar, serta efisiensi operasional menjadi tantangan penting agar target pembangunan pelabuhan, penyimpanan, dan logistik bisa terealisasi. Selain itu, kondisi makroekonomi, regulasi, dan dinamika sektor energi/logistik bisa mempengaruhi kinerja perusahaan.
Itulah ulasan terkait profil saham CDIA yang bisa Anda cermati. Meski terlihat menarik dari sisi kinerja perseroan, tapi seperti semua investasi di sektor infrastruktur dan utilitas, dibutuhkan pemahaman mendalam terhadap struktur bisnis, prospek aset, serta risiko pelaksanaan dan pasar, karena keputusan investasi tetap ada di tangan Anda.
(Shifa Nurhaliza Putri)