IDXChannel – Apple berada di arah yang tak menentu akibat pertumbuhan ekonomi China yang melambat dan perang dagang yang berkelanjutan. Perdagangan saham Apple menjadi yang terlemah sejak 1990, bahkan pada 2019 akan lebih buruk lagi.
Dilansir CNN, Kamis (3/1), sebagai ekonomi terbesar kedua, China merasakan dampak dari prospek perdagangan yang semakin gelap. Pemerintah China pun telah mengupayakan untuk mengendalikan pinjaman berisiko setelah utangnya naik cepat.
China merupakan pasar yang sangat besar bagi Apple. Sekira 15% berkontribusi pada pendapatan perusahaan secara global.
“Sementara kami mengantisipasi beberapa tantangan di pasar-pasar berkembang utama, kami tidak melihat besarnya perlambatan ekonomi, khususnya di China Raya,” kata Chief Executive Officer Apple Timothy Donald Cook, dalam surat yang ditulisnya.
Saat ini, Apple mengharapkan pendapatan Desember sekitar USD84 miliar atau turun dari kisaran perkiraan sebelumnya antara USD89 miliar dan USD93 miliar. Sebelumnya, Iphone merupakan salah satu produk Apple terlaris selama bertahun-tahun, dengan penjualan terhitung hampir 60% dari total penjualan Apple dalam tiga bulan yang berakhir pada September lalu.