Melihat hal tersebut, Presiden Jokowi menyebut hal itu patut disyukuri karena optimisme yang terjadi di BEI menunjukkan ekonomi kita berada pada transisi dari konsumtif ke produktif dan dari yang kurang berkualitas menjadi berkualitas.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso ikut memberikan sambutan pada penutupan perdagangan saham 2018, mengatakan bahwa indeks bursa saham Indonesia tidak mengalami penurunan seperti negara lain.
Di hadapan Presiden Joko Widodo, Wimboh mengatakan, indeks saham Indonesia hanya kalah dari India. Kendati demikian, dia meyakini Presiden bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih jauh lebih baik dari negara lain.
Melihat capaian tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa hal ini berkat kerjasama yang baik di antara semua sektor. “Semua saling bekerjasama dan kolaborasi antara sektor keuangan, sektor fiskal dan sektor riil, industri dan dunia usaha,” ungkap Presiden Jokowi.
“Seluruhnya bisa terkonsolidasi dengan baik, bekerjasama, berkolabroasi, saling mengisi dan saling berkontribusi. Diharapkan pertumbuhan ekonomi kita tahun ini diatas 5% kurang lebih 5,17%. Juga didukung oleh inflasi yang rendah, jelas dibawah 3%, sehingga antara pertumbuhan dan inflasi meningkatkan kepercayaan investasi dan para investor bisa lebih baik,” pungkas Jokowi. (*)