sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

ARA 35 Persen Saat Debut, Ini ‘Jeroan’ Emiten Batu Bara Black Diamond (COAL)

Market news editor Melati Kristina - Riset
07/09/2022 11:49 WIB
PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) resmi manggung di bursa hari ini, bagaimana jeroan keuangan dan valuasi saham emiten batu bara ini?
ARA 35 Persen Saat Debut, Ini ‘Jeroan’ Emiten Batu Bara Black Diamond (COAL). (Foto: MNC Media)
ARA 35 Persen Saat Debut, Ini ‘Jeroan’ Emiten Batu Bara Black Diamond (COAL). (Foto: MNC Media)

IDXChannel – PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu (7/9). 

Dengan demikian, perusahaan yang bergerak di sektor energi tersebut menjadi perusahaan tercatat ke-44 di BEI pada tahun 2022.

Adapun, sebagaimana disampaikan dalam keterbukaan informasi, perseroan menawarkan sebanyak 1,25 miliar saham atau setara 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. COAL pun menargetkan akan meraup dana sebesar Rp125 miliar.

Dalam Prospektus Penawaran Umum turut disampaikan bahwa pemegang sahamnya sebagian besar dikendalikan oleh PT Esa Gemilang dengan jumlah saham mencapai 1,5 miliar saham.

“Perseroan tidak menerbitkan surat kolektif saham hasil Penawaran Umum ini, tetapi saham tersebut didistribusikan secara elektronik dan diadministrasikan dalam penitipan kolektif di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI),” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi.

Kinerja Keuangan COAL Melesat

Melansir dari prospektus perusahaan, kinerja keuangan COAL melesat sepanjang empat bulan pertama tahun ini. Tercatat, pendapatan bersih COAL melejit 126,97 persen secara year on year(yoy) menjadi Rp95,53 miliar.

Selain itu, laba tahun berjalan setelah dampak proforma juga terbang hingga 102,47 persen di periode ini menjadi Rp41,18 miliar. Sebelumnya, COAL hanya membukukan laba bersih sebesar Rp20,34 miliar selama empat bulan pertama tahun 2021.

Sedangkan asetnya juga bertumbuh 86,30 persen menjadi Rp368,11 miliar. Liabilitas COAL meroket 111 persen menjadi Rp249,58 miliar. Di samping itu, ekuitasnya di empat bulan pertama 2022 sebesar Rp118,28 miliar atau tumbuh 49,14 persen.

Sementara baik ROA dan ROE dari COAL tergolong baik, yaitu berada di atas rata-rata industri. Menurut data prospektus, ROA COAL pada tahun penuh 2021 mencapai 13,83 persen, sedangkan ROEnya sebesar 34,45 persen.

ROA industri batu bara per tahun penuh 2021 mencapai 6,13 persen, sementara ROE industri sebesar 17,94 persen.

Informasi saja, ROA adalah rasio laba bersih terhadap total aset perusahaan, sedangkan ROE merupakan rasio laba bersih terhadap total ekuitas.

Kendati demikian, angka debt to equity ratio atau DER dari emiten ini masih tinggi. Adapun berdasarkan prospektus COAL, DER perusahaan ini mencapai 2,11 kali.

Tembus ARA, Valuasi Saham COAL Tergolong Mahal?

Resmi melantai di bursa hari ini, saham COAL langsung menembus ARA pada sesi I perdagangan Rabu (7/9).

Dikutip dari data BEI, harga saham COAL hari ini mencapai Rp135/saham, atau naik 35 persen dari harga IPOnya.

Per penutupan sesi I ini, terdapat antrean beli terbesar di harga ARA (Rp135/saham) mencapai 14,21 juta lot saham.

Baru manggung di bursa, valuasi saham COAL tergolong mahal. Dilansir dari RTI Business per Selasa (7/9), price to book value (PBV) emiten ini mencapai 11,17 kali. Nilai ini lebih tinggi dari PBV industri yaitu hanya 2,24 kali.

Sementara price earnings ratio (PER) COAL mencapai 16,86 kali, lebih tinggi dari PER industri batu bara yang hanya sebesar 5,84 persen.

Secara umum, rasio PER dan PBV yang lebih tinggi dibandingkan historis dan industri menunjukkan suatu saham memiliki valuasi lebih mahal.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement