CFO Aramco itu menjelaskan, keputusan perusahaan untuk menjual surat utang terutama ditujukan untuk memperluas basis investornya. Namun, dia tidak mengungkapkan secara terperinci apakah Aramco akan meminjam dana untuk mendukung pembayaran dividennya, yang ditetapkan berjumlah USD124 miliar tahun ini, melebihi pendapatan perusahaan.
Awal bulan ini, Aramco melaporkan laba bersih sebesar SAR103,37 miliar (USD27,52 miliar) untuk kuartal III-2024, melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan laba bersih rata-ratanya hanya sebesar USD26,9 miliar.
Namun, dalam pernyataan yang dirilis saat itu, perusahaan mencatat penurunan laba bersih sebesar 15,4 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Penurunan itu disebabkan oleh kondisi pasar yang menantang, termasuk harga minyak mentah, produk olahan, dan bahan kimia yang lebih rendah.
(Ahmad Islamy Jamil)