Aldo mengemukakan, bermodalkan pengalaman di bidang EBT, ARKO berencana mencari peluang akuisisi. “Kami juga aktif mencari proyek hidro berpotensi besar di atas 25 MW,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (8/7/2022).
ARKO telah menyelesaikan pembangunan proyek mini hidro Cikopo-2 dengan total biaya USD1,65 juta/MW. Cikopo-2 merupakan pembangkit listrik berkapasitas 7,4 MW yang dimiliki dan dioperasikan oleh ARKO.
Selain itu, ARKO mengerjakan proyek Tomasa. Pengerjaan proyek Tomasa menelan biaya investasi USD1,75 juta/MW. Biaya investasi tersebut di bawah rata-rata industri sebesar US$2,2 - 2,5 juta/MW.
Proyek Tomasa merupakan pembangkit listrik berkapasitas 10 (2x5) MW. Proyek tersebut berada di bawah anak usaha ARKO, yaitu PT Akora Sulawesi Selatan. Adapun proyek Tomasa sudah memasuki tahapan commercial operations date (COD) pada bulan Maret 2020 lalu.