IDXChannel - Tekanan inflasi yang tengah berlangsung, serta peningkatan risiko gagal bayar pemerintah Amerika Serikat (AS) atas pinjamannya berpotensi besar mendorong para trader atau investor Wall Street beralih ke logam mulia pada 2023.
AS mencapai plafon utang USD31,4 triliun pada pekan lalu, setelah data inflasi teranyar menunjukkan inflasi masih 6,5 persen lebih tinggi secara tahunan.
Sementara harga emas dan perak melonjak masing-masing sekira 15 persen dan 21 persen dalam tiga bulan terakhir karena anjloknya saham dan dolar AS yang merosot hanya USD0,81 terhadap Pound dan hanya USD0,92 terhadap Euro.
CEO Genesis Gold Group, Jonathan Rose mengatakan, pendorong utama di balik kenaikan di pasar logam mulia adalah devaluasi dolar AS, inflasi, dan kebijakan moneter pemerintah AS lainnya.