"Jika pemerintah AS gagal membayar pinjamannya, itu akan menghancurkan kepercayaan investor apapun dan akan melemahkan dolar AS secara dramatis," ujarnya, dikutip dari Fox Business, Senin (23/1/2023).
"Kondisi tersebut akan menjadikan alasan yang kuat untuk mengalokasikan dana (investasi) ke logam mulia fisik," Rose menambahkan.
Dalam survei online Kitco News menunjukkan, investor melihat perak naik signifikan lebih dari 50 persen pada 2023 mencapai USD38 per ons. Sedangkan harga emas melampaui rekor USD2.100 per ons.
Menurut Morgan Stanley, volatilitas harga perak bisa dua sampai tiga kali lebih besar daripada emas di hari tertentu.
Rose kembali menuturkan, ini terjadi karena pasar perak jauh lebih kecil dibanding emas, sehingga likuiditas pasar lebih rendah.
Namun, perak merupakan bahan baku yang banyak digunakan industri, seperti untuk sakelar listrik maupun panel surya.