IDXChannel – Investor asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) di saham konglomerat Prajogo Pangestu dan kongsi Garibaldi ‘Boy’ Thohir di tengah memanasnya tensi konflik di Timur Tengah dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten geotermal Prajogo PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencatatkan net buy asing terbesar di pekan ini, yakni mencapai Rp583,7 miliar.
Seiring dengan itu, harga saham BREN melonjak 38,30 persen dalam sepekan.
Saham emiten petrokimia Prajogo PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) juga menjadi buruan asing, dengan angka net buy Rp340,8 miliar. Kendati demikian, saham TPIA terkoreksi 1,79 persen.
Kemudian, saham batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang melambung 22,99 persen pekan ini, turut menerima net buy asing, dengan nilai Rp911 juta di minggu ini.
Setali tiga uang, saham yang terafiliasi Boy Thohir dan Grup Saratoga (SRTG) besutan Edwin Soeryadjaya cs juga membukukan net buy asing.
Emiten tambang tembaga dan emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan net buy asing yang lumayan besar senilai Rp142,3 miliar pekan ini seiring harga saham tumbuh 4,48 persen.
Selanjutnya, saham batu bara PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan net buy Rp35,03 miliar. Saham ADMR terapresiasi 3,70 persen dalam sepekan.
IHSG Tertekan
Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam 2,30 persen selama sepekan, ditutup di level 7.087,32 hingga Jumat (19/4).
Secara umum, investor mencatatkan angka jual bersih (net sell) yang tinggi, mencapai Rp3,92 triliun di pasar reguler dan Rp3,97 triliun di pasar negosiasi dan pasar tunai selama minggu ini.
Saham bank raksasa hingga pemain besar telekomunikasi dan otomotif menjadi sasaran jual asing dalam periode tersebut.
Dua saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), misalnya, anjlok lebih dari 10 persen dalam sepekan.
Saham BUKA anjlok hingga minus 6,45 persen ke Rp116 per saham, pada Jumat (19/4), level penutupan terendah sejak perusahaan ini melantai pada 6 Agustus 2021 di harga penawaran perdana (IPO) Rp850 per saham.
Sebelumnya, selama perdagangan intraday Jumat, saham BUKA menyentuh level terendah sepanjang masa (all-time low/ATL) di harga Rp114 per saham.
BUKA memuncaki daftar saham pecundang atawa top losers pekan ini usai ambruk 22,15 persen.
Di bawah BUKA, saham bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) amblas 17,44 persen dalam sepekan, mengirim harga saham ke level Rp2.130 per saham.
Kemudian, saham GOTO anjlok 4,84 persen ke Rp59 per saham pada Jumat, terendah sejak Oktober 2023.
Saham GOTO sudah merosot 14,49 persen dalam sepekan. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.