Andhika mengatakan, perseroan sedang mempersiapkan aturan TKDN yang ke depannya akan meningkat menjadi 60 persen sampai 80 persen hingga 2027 atau 2028, maka lokalisasi suku cadang akan tetap dibutuhkan untuk mensuplai sparepart produk kendaraan roda empat, baik hybrid maupun listrik (EV).
AUTO telah menetapkan Non-Disclosure Agreement terhadap beberapa merek EV, termasuk BYD. Terbaru, beberapa common part (ICE dan EV) hingga specific parts (EV) untuk Wuling telah disuplai perseroan mulai kuartal I-2024, sementara untuk Chery kemungkinan siap pada semester II-2024.
Sepanjang 2024, perseroan mengalokasikan capex sebesar Rp500 miliar untuk automation dan penambahan mesin yang tercermin dari penurunan labour cost to sales.
"Saat ini, AUTO memiliki tiga JV yang tersebar di China dan Vietnam, pada semester II-2024, perseroan berencana mendirikan pabrik Astra Otoparts Filipina dan JV Astra Visteon Filipina (sebelumnya di Vietnam) dengan kepemilikan 100 persen Astra Visteon Indonesia," ujar Andhika.
(Fiki Ariyanti)