"Ada ketidakpastian seputar geopolitik, kebijakan kesehatan masyarakat, pajak dan undang-undang pengeluaran, tetapi pasar ini hampir tidak mengalami volatilitas penurunan untuk waktu yang lama dan kemunduran sudah lama tertunda," tambahnya.
Sentimen pasar jelas memburuk dalam beberapa hari terakhir, dengan latar belakang pengetatan kebijakan moneter secara bertahap dan penarikan stimulus fiskal di AS juga risiko asing seperti krisis utang di China dan perlambatan ekonomi di Eropa akibat melonjaknya harga energi.
Ekonomi di AS pun mulai melambat karena lonjakan dari stimulus era pandemi mulai memudar. Penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan gagal meyakinkan pasar pada minggu lalu tentang kekuatan konsumen, terutama setelah survei sentimen konsumen Universitas Michigan keluar dari sisi yang lemah.
Pada saat yang sama, ekspektasi bahwa The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasinya juga telah menguat.
Pendiri MacroPolicy Perspectives Julia Coronado mengatakan melalui Twitter bahwa mayoritas responden surveinya mengharapkan "sinyal kuat" dari The Fed minggu ini dan pihaknya akan mulai mengurangi pembelian aset, kemungkinan besar dimulai pada November.