“Berdasarkan volume trading dari 20 top broker selama 20 Juni hingga 4 Juni 2021 sebanyak 381 juta lot, dengan nilai Rp4,48 triliun di harga rata-rata Rp176,15 per lembar saham. Seperti yang sudah saya perkirakan, level profit taking BABP ternyata sesuai dengan prediksi saya di acara webinar, yaitu di range Rp440-Rp460 per lembar saham," jelasnya.
Mantan Head of Research and Market Intelligence di Bloomberg TV ini menghitung kenaikan harga saham BABP jika dibandingkan dengan saham bank dengan digital banking lainnya masih terbilang rendah, yaitu dengan PBV 3,56 x.
Besaran ini masih jauh di bawah average PBV dari PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) sebesar 19,85 x.
Edhi mengungkapkan ke depan BABP tidak hanya akan menjadi motor untuk finansial MNC Group saja, melainkan juga menjadi agen pembangunan ekonomi Indonesia secara lebih luas.
Dia optimistis dengan hal tersebut dilandasi latar belakang BABP dan kapasitas Hary Tanoesoedibjo sebagai Executive Chairman MNC Group yang menaungi BABP.