"Pada akhir 2022, kas IPCC kurang lebih ada sekitar Rp1,02 triliun, yang di tahun ini telah dibayarkan sewa lahan kepada induk usaha (Pelindo) sebagai pemilik lahan sekitar Rp439 miliaran," urai Sugeng.
Lalu, untuk alokasi capex sekitar Rp30 miliaran hingga 35 miliaran, pembayaran dividen tahun buku 2022 sekitar Rp90 miliaran, dan biaya operasional lainnya, sehingga sisa kas IPCC masih ada sekitar Rp660an miliar.
Di sisi lain, neraca utang Perseroan juga sangat sehat, di mana utang yang dimiliki adalah jenis utang usaha karena pekerjaan operasional.
"Jadi, bukan karena IPCC meminjam dana maupun menerbitkan surat utang. Utang tersebut juga muncul dari penerapan PSAK 73 dimana muncul Utang Sewa Guna Usaha atas kegiatan sewa aset," tegas Sugeng. (TSA)