Notasi 1 berarti harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler kurang dari Rp51/saham.
Sementara, notasi 7 berarti suatu saham emiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp 5 juta dan volume transaksi rerata harian saham kurang dari 10 ribu saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler.
Selain JGLE, saham emiten telekomunikasi BTEL juga mendapatkan notasi khusus, terbanyak di antara yang lainnya.
Saham JGLE mendapat notasi 1, 5, dan 7. Khusus notasi 5, ini lantaran BTEL memiliki ekuitas negatif alias defisiensi modal hingga minus Rp11,38 triliun per akhir kuartal III 2021.
Tidak hanya BTEL, emiten perkebunan sawit UNSP juga mendapatkan notasi 5 dari bursa. UNSP mengalami defisiensi modal, yakni minus Rp6,89 triliun per 31 Desember 2021. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.