Demikian juga dengan menara telekomunikasi dan jaringan fiber optik terbangun saat ini, yang masih dapat menampung lebih banyak CCTV untuk disewakan kepada pelanggan.
Di samping itu, kebutuhan pelanggan untuk layanan CCTV dan ruang server di pusat data masih akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi, sehingga prospek usahanya masih sangat baik. Ditambah dengan kebutuhan akan Sensor Pintar/IOT yang merupakan penambahan fungsi analitikal pada CCTV, di mana perseroan perlu melengkapi layanannya dalam rangka mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar.
Selain pertimbangan dari sisi optimalisasi atas utilisasi infrastuktur terbangun dan prospek usaha yang sangat baik, BALI juga telah menjalankan layanan CCTV dan ruang server di pusat data ini sejak tahun 2018 sebagai nilai tambah layanan.
“Sehingga penambahan kegiatan usaha yang diajukan oleh perseroan adalah pengembangan usaha dalam ruang lingkup yang masih selaras dengan bidang usaha eksisting,” lanjut manajemen.
Sehubungan dengan rencana penambahan kegiatan usaha tersebut dan sesuai dengan ketentuan POJK 17, BALI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan para pemegang saham. RUPSLB tersebut rencananya akan diselenggarakan pada 10 Februari 2023.
(FRI)