Iqbal Widiarko
IDXChannel - Emiten konstruksi, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) tengah membangun ekosistem kota Subang Smartpolitan, dengan proyeksi nilai investasi sekitar Rp3,3 triliun.
Proyek tersebut ditargetkan akan mulai beroperasi pada kuartal IV-2024 ini. Pengembangan ekosistem kota ini akan berorientasi pada konsep smart city.
Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja menyebut, kota ini akan setara dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Ini merupakan kota yang tercanggih mungkin di Indonesia sudah pasti, selain IKN. Tapi juga bisa dibilang di Asia Pasifik, belum ada kota secanggih ini," ujar Johannes dalam Public Expose 2024 secara daring, Kamis (29/8/2024).
Johannes menjelaskan, Subang Smartpolitan akan menjadi pelopor pembangunan kota cerdas dan berkelanjutan memanfaatkan teknologi dan IoT (Internet of Things) untuk mendorong efisiensi dan keamanan.
Pembangunan Subang Smartpolitan berada di atas lahan seluas 2.717 hektare, yang dikembangkan dalam 4 fase dengan proyeksi nilai investasi mencapai Rp3,3 triliun.
Kebutuhan dana investasi itu akan digunakan untuk membangun infrastruktur jalan tol, sanitasi, penyediaan air dan energi, hingga layanan telekomunikasi.
Pembangunan fase 1 dimulai pada kuartal IV-2020 dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2024 mendatang. Pengembangan fase 1 ini meliputi pembangunan kawasan komersial, perindustrian, perumahan, leisure, pendidikan, prasarana dan sarana penunjang.
"Kalau boleh bilang untuk tahun ini dan tahun depan, kita akan mengembangkan fase 1, itu membutuhkan capital Rp1,8 triliun," katanya.
Pada kesempatan yang sama, VP Head of Investor Relations & Corporate Communications PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Erlin Budiman menambahkan saat ini perusahaan mobil listrik asal China, BYD Automobile Co Ltd menjadi investor pertama yang masuk ke kawasan industri tersebut.
"Pendirian pabrik mobil listrik BYD di Subang Smartpolitan menandai langkah penting dalam mendorong mobilitas berkelanjutan di Indonesia. BYD menjadi penyewa pertama terbesar di kawasan subang, dengan menempati area seluas 108 hektare," ujar dia.
Erlin melanjutkan, pembangunan Subang Smartpolitan ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi SSIA dalam jangka panjang.
"Infrastruktur Subang Smartpolitan akan berkontribusi pada pertumbuhan Perusahaan melalui layanan yang disediakan untuk penyewa dan publik, seperti penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, energi, gas, jalan tol, dan layanan telekomunikasi, yang semuanya akan berkontribusi signifikan terhadap recurring income Perusahaan," ujar dia.
(DESI ANGRIANI)
