Hingga kuartal III-2024, Bank Jatim membukukan laba bersih Rp930 miliar, terkoreksi 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,09 triliun. Penurunan itu membuat laba per saham dasar ikut turun dari Rp72,9 menjadi Rp61,9.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman menambahkan, strategi Bank Jatim ke depan dengan KUB akan meningkatkan skala bisnis perusahaan sehingga bisa tumbuh secara eksponensial. Dia menilai, strategi ini akan memengaruhi bisnis BJTM termasuk upaya memperkuat struktur permodalan dan menemukan peluang baru lewat kolaborasi dengan BPD lain
"Sebagai gambaran dengan KUB secara internal, kami harus terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM dalam kapasitas kami sebagai unsur pengendali (BPD), kebijakan-kebijakan dan lain-lain itu harus kami lagi sesuaikan lagi," katanya.
Saat ini, Bank Jatim telah menjalin KUB dengan Bank NTB Syariah. Bank yang dikendalikan Pemprov Jawa Timur juga mengincar KUB dengan BPD-BPD lain, terutama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau Bank Banten (BEKS) dan PT BPD Lampung atau Bank Lampung.
(Rahmat Fiansyah)