Perseroan juga aktif mengeluarkan produk dan fitur baru di aplikasi bank digital milik perseroan, neobank. Adapun, produk dan fitur lain yang juga menjadi andalan dalam meningkatkan kinerja perseroan yakni, fitur tabungan berjangka Neo Wish, fitur investasi emas Neo Emas, dan fitur pinjaman Neo Loan.
“Di 2,5 tahun lalu kami bank kecil banget. Lalu bertahan jadi bank buku 1, ke bank buku 2, dan transformasi ke bank digital. Modal jadi tantangan kami. Kedua, likuiditas jadi sangat ketat, kalau sekarang kami alhamdulillah punya likuiditas secure,” imbuh Tjandra.
Hingga akhir September 2022, BBYB mencatatkan kenaikan total kredit yang signifikan yakni sebesar Rp8,9 triliun, naik hingga 131,77 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,84 triliun.
Dari sisi aset, perseroan mencatatkan aset sebesar Rp15,9 triliun naik 98,75 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp8,1 triliun. Di samping itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik sebesar 88,9 persen menjadi Rp12,6 triliun, dibandingkan sebelumnya yang sebesar Rp6,67 triliun. (RRD)