Menurut Alrich, pelaku pasar sedang menantikan rilis data global, termasuk inflasi Inggris untuk Februari 2024 lalu. Prediksinya, posisi inflasi Negara ratu Elizabeth itu bakal berada di 3,5 persen, turun dari posisi empat persen pada Januari 2024 lalu.
"Sebuah sinyal yang cukup menjadi perhatian, mengingat penurunan terjadi seiring dengan koreksi PDB (Produk Domestik Bruto) Inggris yang turun dari nol persen menjadi minus 0,3 persen," ujar Alrich, Selasa (19/3/2024).
Tren penurunan ini, dalam pandangan Alrich, mengindikasikan adanya perlambatan perekonomian yang disertai dengan penurunan tingkat konsumsi.
Selanjutnya, pelaku pasar juga disebut Alrich masih menantikan data ekonomi global, seperti hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari ini.
FOMC sendiri diproyeksikan bakal tetap mempertahankan suku bunga pada level 5,25 persen sampai 5,5 persen.