sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Banyak Dilego Sebulan Terakhir, Saham Bank Big Cap Tetap Cerah?

Market news editor Melati Kristina - Riset
06/07/2022 14:03 WIB
Berbagai saham emiten bank dilego investor asing dalam sebulan di tengah inflasi yang meninggi dan menunggu arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Banyak Dilego Sebulan Terakhir, Saham Bank Big Cap Tetap Cerah? (Foto: MNC Media)
Banyak Dilego Sebulan Terakhir, Saham Bank Big Cap Tetap Cerah? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten bank besar banyak dilego oleh investor, termasuk asing. Investor tampaknya masih khawatir terkait dengan inflasi yang meninggi serta menunggu arah kebijakan Bank Indonesia (BI) atas suku bunga acuan.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, terdapat empat bank besar yang anjlok selama sebulan. Emiten bank tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

BBNI mencatatkan penurunan harga saham terdalam selama sebulan dibanding emiten-emiten lainnya. Adapun per Rabu (6/7) pada sesi I, performa saham emiten ini terperosok hingga minus 15,56 persen. Sementara harga sahamnya pada periode yang sama sebesar Rp7.225/saham.

Harga saham BMRI juga terpantau anjlok selama sebulan menyentuh minus 11,01 persen. Sedangkan pada perdagangan Rabu (6/7) sesi I, harga saham emiten ini mencapai Rp7.425/saham.

Menyusul dua emiten bank lainnya. BBRI dan BBCA juga mengalami penurunan harga saham dalam sebulan. Adapun persentase penurunan kedua emiten tersebut masing-masing minus 9,62 persen dan minus 4,61 persen.

Meski demikian, saham emiten-emiten bank ini sempat melesat pada awal tahun 2022. BMRI misalnya, yang mencatatkan harga saham tertinggi mencapai Rp8.950/saham di bulan Mei lalu.

Sementara harga saham BBCA juga melesat pada April lalu menyentuh Rp8.200/saham. Selain itu, masih di bulan yang sama, BBNI juga mencatatkan harga saham tertinggi sebesar Rp9.600/saham.

Sumber: Tim Riset IDX Channel, Bursa Efek Indonesia (BEI), Juli 2022 (data olahan) | *net buy selama sebulan

Merosotnya harga saham emiten bank besar disertai dengan aksi jual oleh investor asing. Menurut data BEI, asing melakukan penjualan bersih (net sell) terhadap BBCA sebesar Rp2,24 triliun dalam sebulan terakhir di pasar reguler.

Selain BBCA, saham BBRI dan BBNI juga ikut dilego oleh asing selama sebulan. Adapun net sell kedua emiten bank tersebut masing-masing mencapai Rp2,08 triliun dan Rp736,67 miliar.

Meski emiten bank sedang ramai-ramai dilego oleh investor asing, BMRI menjadi emiten yang mencatatkan pembelian bersih (net buy) dalam sebulan terakhir. Adapun net buy BMRI selama sebulan mencapai Rp636,24 miliar.

Asing juga melego saham-saham RI di pasar reguler selama tiga belas hari beruntun sejak 17 Juni lalu. Dalam sepekan, asing membukukan net sell Rp2,00 triliun dan dalam sebulan mencapai Rp6,57 triliun di pasar reguler.

Tone global yang cenderung negatif soal kenaikan suku bunga di tengah inflasi yang meninggi di negara-negara utama--yang pada gilirannya memicu potensi stagflasi (inflasi tinggi dibarengi perlambatan ekonomi)--masih menghantui mood investor untuk berinvestasi di aset berisiko macam saham.

Inflasi RI yang meninggi sejak 2017 juga turut menjadi perhatian investor. Pada Jumat, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, bulan Juni 2022 terjadi inflasi tertinggi (year to year) sebesar 4,35% terhitung sejak Juni 2017.

Angka inflasi tahunan RI per Juni lebih tinggi dari konsensus ekonom yang dikutip dari Tradingeconomics yang memproyeksikan kenaikan inflasi ke angka 4,17%.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement