Selain itu, Audi menilai penguatan IHSG sejalan dengan earning season atau laporan pendapatan para emiten untuk full year atau kuartal IV 2022.
"Kita ekspektasi masih cukup oke, masih cukup bagus sekali. Jadi saya pikir yang paling dekat (untuk sentimen) ya earning season itu sendiri yang bisa membuat lebih menarik untuk saat ini," jelasnya.
Senada, Head of Business Development PT FAC Sekuritas Indonesia, Kenji Putera Tjahaja mengatakan, posisi pelaku pasar saat ini masih cenderung mengambil posisi wait and see di kuartal IV 2022.
"Nah ini memang 2022 kurang apik di penghujung tahun khususnya IHSG, tapi kita bisa expect untuk di 2023 market merespon lebih positif," ujarnya.
Menurut Kenji, hal positif lainnya juga karena sentimen kebijakan The Fed pada awal Februari mendatang yang diprediksi masih akan menaikkan suku bunga, tapi tidak seagresif atau tidak se-hawkish sebelumnya.
(FAY)