sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Baru Listing Sebulan Saham CHIP Sudah Melonjak 800 Persen, Apa Rahasianya?

Market news editor Melati Kristina - Riset
28/03/2023 14:26 WIB
Saham Pelita Teknologi Global (CHIP) mencatatkan kinerja moncer setelah IPO seiring tingginya minat investro terhadap saham emiten ini.
Baru Listing Sebulan Saham CHIP Sudah Melonjak 800 Persen, Apa Rahasianya? (Foto: MNC Media)
Baru Listing Sebulan Saham CHIP Sudah Melonjak 800 Persen, Apa Rahasianya? (Foto: MNC Media)

Masuk Radar UMA hingga Disuspensi BEI

Meroketnya saham CHIP secara signifikan membuat emiten ini masuk dalam radar pantauan bursa akibat adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

Pada 6 Maret 2023 lalu, BEI memasukkan CHIP dalam radar pantauan bursa karena mencatatkan gerak saham yang menguat secara signifikan, yakni naik hingga 40,91 persen dalam kurun lima hari perdagangan.

"Dengan ini kami menginformasikan adanya peningkatan harga saham CHIP yang di luar kebiasaan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A., Senin (6/3/2023).

Di samping itu, BEI juga sempat mensuspensi atau menghentikan perdagangan saham CHIP sementara pada Rabu (15/3) lalu.

Melansir pengumuman bursa pada Rabu (15/3), BEI melakukan suspensi terhadap saham CHIP karena adanya pergerakan saham yang melonjak signifikan setelah IPO.

Pada periode tersebut, harga saham CHIP melesat menjadi Rp1.025/saham dari harga IPOnya yang hanya sebesar Rp160/saham.

Lonjakan harga tersebut menjadikan kapitalisasi pasar saham yang dicatatkan di papan akselerasi ini melesat Rp128,96 miliar menjadi Rp806 miliar.

Tingginya minat investor terhadap saham CHIP tersebut seiring dengan potensi industri yang memiliki prospek menarik kedepannya.

Melansir prospektus perusahaan, jumlah pelanggan telepon seluler menunukkan tren yang terus meningkat sejak 2019 hingga 2021.

Pesatnya pertumbuhan pengguna telepon seluler mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap perangkat ini untuk berkomunikasi dan mengakses internet.

“Perseroan memandang perkembangan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia yang semakin meningkat akan mendorong permintaan atas produk dan jasa yang ditawarkan perseroan, terutama usaha yang berhubungan dengan perangkat seluler,” tulis CHIP dalam prospektusnya.

Sementara, menurut data Statista, sebagaimana dikutip dalam prospektus CHIP, pada 2025, perangkan yang akan terhubung dengan Internet of Things (IoT) di seluruh dunia akan mencapai 75,4 miliar perangkat yang diaplikasikan untuk bidang keuangan hingga industri lainnya.

Adapun, aplikasi IoT tersebut meliputi penggunaan sim card pada mesin Electronic Data Capture (EDC) dan barcode untuk pembayaran kartu ATM hingga QR Code melalui smart phone.

Lebih lanjut, pada tahun 2023, pengeluaran perusahaan di berbagai negara untuk mengadopsi IoT mencapai USD15,7 triliun. Sedangkan, sebesar 15 persen pengeluaran IoT tersebut merupakan pangsa pasar di Indonesia.

Dengan besarnya pangsa tersebut, CHIP optimis akan prospek usaha yang cukup menjanjikan bagi kegiatan usaha IoT dari emiten ini.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement