Baru Kamis kemarin Bursa membuka gembok perdagangan, saham DEWI langsung menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) 15%. Sebelumnya pada Selasa pekan lalu, Bursa pun memasukkan saham DEWI dalam radar pantauan setelah terjadi penurunan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).
Sebagai informasi, DEWI didirikan pada tanggal 17 September 2019 di Cianjur, Jawa Barat. Perusahaan ini mulai beroperasi secara komersial pada tahun yang sama.
Perusahaan ini bergerak dalam industri peternakan ayam broiler, pemotongan, penyimpanan dingin, dan perdagangan di fasilitasnya di Cianjur.
Perusahaan telah mendapat izin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menjamin semua produk dagingnya halal. Perusahaan memproduksi daging ayam dalam berbagai potongan (drumstick, dada, paha, boneless, skinless, dll) untuk mengakomodir kebutuhan industri makanan.
(DES)