Dengan mempertimbangkan prospek pemulihan struktural dan valuasi yang masih menarik, Samuel Sekuritas memberikan rekomendasi beli (buy) untuk TINS dengan target harga Rp5.000. Target tersebut mencerminkan potensi kenaikan sekitar 74 persen serta valuasi rasio price-to earnings (P/E) dalam proyeksi tahun buku 2026 di level 14,8 kali atau diskon 9 persen dibandingkan rata-rata sektor.
Rapor Keuangan
Diberitakan sebelumnya, kinerja TINS melambat sepanjang sembilan bulan pertama 2025, seiring penurunan produksi dan penjualan komoditas timah. Anak usaha MIND ID tersebut membukukan laba bersih Rp605 miliar, turun 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Secara operasional, produksi bijih timah tercatat 12.197 ton Sn, merosot 20 persen dari 15.201 ton Sn pada tahun lalu. Manajemen menyebut penurunan ini dipengaruhi kondisi cuaca angin utara dan angin tenggara, cadangan yang terputus-putus (spotted), serta masih adanya aktivitas penambangan ilegal di wilayah operasi.
Produksi logam timah juga terkoreksi 25 persen menjadi 10.855 metrik ton, dari sebelumnya 14.440 metrik ton. Adapun penjualan logam timah turun 30 persen menjadi 9.469 metrik ton, dibandingkan 13.441 metrik ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sepanjang Januari-September 2025, TINS mencatat pendapatan Rp6,6 triliun dengan EBITDA mencapai Rp1,5 triliun. Laba bersih yang diraih setara 78 persen dari target tahun 2025 sebesar Rp774 miliar.