sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Beban Menyusut, Laba ESSA Melonjak 417 Persen Jadi Rp332,76 Miliar di Semester I-2024

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
12/07/2024 11:46 WIB
Essa Industries (ESSA) mengantongi laba bersih sebesar USD20,59 juta atau Rp332,76 miliar pada semester I-2024. Angka tersebut tumbuh hingga 417,76 persen.
Beban Menyusut, Laba ESSA Melonjak 417 Persen Jadi Rp332,76 Miliar di Semester I-2024. (Foto: MNC Media)
Beban Menyusut, Laba ESSA Melonjak 417 Persen Jadi Rp332,76 Miliar di Semester I-2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) mengantongi laba bersih sebesar USD20,59 juta atau Rp332,76 miliar pada semester I-2024. Angka tersebut tumbuh hingga 417,76 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD3,97 juta.

Di sisi lain, pendapatan perseroan mengalami penurunan 9,85 persen menjadi USD151,61 juta atau Rp2,45 triliun, dari sebelumnya sebesar USD168,17 juta.

Secara rinci, penjualan amonia tercatat sebesar USD128,95 juta, penjualan elpiji sebesar USD20,88 juta dan jasa pengolahan mencatatkan pendapatan sebesar USD1,77 juta.

Sejalan dengan pendapatan yang menurun, beban pokok pendapatan ESSA per Juni 2024 tercatat sebesar USD99,46 juta atau Rp1,60 triliun, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar USD137,19 juta.

Kemudian, beban penjualan perseroan tercatat sebesar USD302.025 atau Rp4,88 miliar, serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD12,50 juta atau Rp202,08 miliar.

Beban keuangan juga jauh berkurang dari USD11,58 juta pada semester I-2023, menjadi USD5,94 juta pada akhir Juni 2024. Hal itu membuat perusahaan mampu mencatatkan laba bersih yang meningkat sangat signifikan.

Setelah berhasil menyelesaikan penghentian aktivitas operasional sementara terencana dalam rangka pemeliharaan fasilitas yang berlangsung selama hampir dua minggu, pabrik amonia beroperasi dengan produktivitas dan efisiensi di tingkat yang lebih optimal. 

Volume produksi amonia di semester pertama tahun ini tercatat lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, kilang LPG mencatatkan pencapaian lima tahun operasional tanpa trip pada kuartal II 2024. 

Sekretaris Perusahaan ESSA, Shinta D. U. Siringoringo, menyampaikan harga amonia menunjukkan tren kenaikan sepanjang kuartal II-2024 dan perseroan memperkirakan level harga amonia pada semester II-2024 akan tetap stabil atau lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada semester pertama. 

“Bersamaan dengan itu, harga LPG tetap berada di atas level terendah musiman karena pemangkasan produksi minyak secara sukarela oleh OPEC+,” kata Shinta dalam keterangan resminya, Jumat (12/7/2024).

Hingga akhir Juni 2024, total nilai aset ESSA tercatat sebesar USD673,09 juta atau Rp10,87 triliun. Angka itu turun 3,21 persen dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar USD695,44 juta.

Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD155,48 juta dan ekuitas tercatat sebesar USD392,93 juta.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement