Meski demikian, beban pokok pendapatan MDKA bengkak 118,20% menjadi USD1,05 miliar atau Rp16,23 triliun. Sementara, beban umum dan administrasi perseroan tercatat sebesar USD38,13 juta atau Rp588,77 miliar.
Per September 2023, total nilai aset MDKA tercatat sebesar USD4,69 miliar atau Rp72,42 triliun, tumbuh 20,99% dari posisi akhir Desember 2022 lalu yang sebesar USD3,87 miliar. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar USD2,07 miliar dan ekuitas sebesar USD2,61 miliar.
Sepanjang 2023 ini, MDKA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD750 juta atau sekitar Rp11,14 triliun.
Secara rinci, sebesar USD250 juta dari capex yang dianggarkan akan digunakan perseroan untuk proyek pabrik Acid Iron Metal (AIM) yang dikelola oleh anak usahanya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Kemudian, sebesar USD90 juta akan digunakan untuk tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).
Sebagai informasi, SCM merupakan salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia, yang mengandung sekitar 13,8 juta ton nikel (kadar nikel 1,22%) dan 1,0 juta ton kobalt (kadar kobalt 0,08%).