sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Beban Utang Hingga Rp35 T, KRAS Masih Mampu Kantongi Laba Rp508 Miliar

Market news editor Suparjo Ramalan
13/05/2022 19:11 WIB
meyakini bahwa lonjakan laba tersebut merupakan sinyal positif bagi perusahaan di tengah beban utang yang masih membelit pada periode 2019-2022.
Beban Utang Hingga Rp35 T, KRAS Masih Mampu Kantongi Laba Rp508 Miliar (foto: MNC Media)
Beban Utang Hingga Rp35 T, KRAS Masih Mampu Kantongi Laba Rp508 Miliar (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) sukses meraup laba bersih sebesar Rp508,74 miliar di epanjang triwulan I/20222 lalu. Capaian tersebut jauh melonjak hingga 271,69 persen dibanding catatan laba bersih periode sama tahun 2021 yang hanya sebesar Rp137,22 miliar.

Direktur Utama KRAS, Silmy Karim, meyakini bahwa lonjakan laba tersebut merupakan sinyal positif bagi perusahaan di tengah beban utang yang masih membelit pada periode 2019-2022, yang tercatat mencapai USD2,3 miliar atau setara Rp35 triliun. 

"Ini adalah sinyal positif untuk kinerja Krakatau Steel ke depannya,” ujar Silmy, di Jakarta, Jumat (13/5/2022). 

Lonjakan laba tersebut didapat KRAS dari kinerja pendapatan yang juga naik menjadi Rp13,44 triliun, atau meningkat 39,24 persen dari periode yang sama 2021, yaitu Rp9,65 triliun.

Di lain sisi, Silmy memastikan akan ada beberapa aksi korporasi Krakatau Steel pada 2022 ini. Salah satunya, menambah penyertaan modal pada PT Krakatau Posco. Dengan adanya penambahan penyertaan modal tersebut, saham Krakatau Steel di Krakatau Posco menjadi sebesar 50 persen dari semula hanya 30 persen.

Aksi korporasi ini, menurut Silmy, merupakan strateginya dalam meningkatkan kemampuan perusahaan agar dapat menghasilkan baja berkualitas premium di pasar ekspor. Sedangkan untuk pasar domestik, Krakatau Steel Group akan meningkatkan volume pasok Hot Rolled Coil (HRC) sampai dengan 6,4 juta ton dan Cold Rolled Coil (CRC) menjadi 2,8 juta ton.

“Selain aksi korporasi tersebut, Krakatau Steel di tahun 2022 juga berencana melakukan pengurangan jumlah utang hingga 50% dari total utang pada MRA (Master Restructuring Agreement) di tahun 2020,” ucap Silmy.

Adapun dana untuk membayar utang di 2022 ini rencananya diperoleh dari beberapa sumber seperti cash flow perusahaan, divestasi aset, right issue dan masuknya strategic investor.

“Dengan tren kinerja yang terus meningkat sejak awal 2022, diproyeksikan pendapatan Krakatau Steel di 2022 yang sebesar Rp37,74 triliun dapat tercapai sehingga kinerja Krakatau Steel di tahun 2022 menjadi lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun 2021,” tutup Silmy. (TSA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement