"Ngobrol dulu, cerita-cerita tentang keluarganya, cerita tentang hobinya, cerita tentang segala macam," katanya.
Selain itu, penyidik juga akan menggunakan bahasa daerah asal dari saksi yang diperiksa.
"Dia lahir di Jawa, ya kita ngobrol pakai bahasa Jawa, 'gimana, mbak, atau pak, piye kabare?' seperti itu. 'saking pundi, Pak asline?', seperti itu," tuturnya.
Lebih lanjut, Asep mengatakan, urutan pertanyaan akan dilakukan berdasarkan informasi kesalahan utama
"Cari dulu kesalahan yang utamanya, set kita tunjukin salahnya, 'Ini, Pak, Bapak salahnya di sini', gitu. Jadi setelah itu biasanya dia enggak tahu karena ini sudah salahnya, baru berikutnya lebih memudahkan kepada kita," kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)