IDXChannel - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sepertinya tak terlalu berharap banyak terhadap keberadaan produk waran terstruktur sebagai salah satu upaya pendalaman pasar di sepanjang tahun ini.
Hal ini bisa dilihat dari rencana regulator bursa itu yang memasang target nilai transaksi waran terstruktur dapat berkontribusi sedikitnya satu persen terhadap rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pasar modal nasional.
Target tersebut dinilai cukup realistis bila dibandingkan dengan negara-negara lain, yang pasar waran terstrukturnya bahkan mampu menyumbangkan nilai transaksi sampai lima persen terhadap total nilai RNTH.
"Di negara lain kontribusinya (pasar waran terstruktur) bisa sampai lima persen. Di kita, bisa men-grab 0,5 persen sampai satu persen saja Saya pikir sudah signifikan. Karena perdagangan (RNTH) kita sudah mencapai USD1 miliar, jadi satu persen saja, sudah USD10 juta. Itu sudah cukup bagus," ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman, Senin (2/1/2023).
Masalahnya, sejak diluncurkan Agustus 2022 lalu, sekuritas yang telah meluncurkan produk waran terstruktur tercatat baru RHB Sekuritas Indonesia, dengan 13 underlying saham.