Usai tersengat radar UMA, saham AirAsia Indonesia kembali dibuka merah atau turun 0,33 persen ke harga Rp1.495. Dalam sepekan saham tersebut sudah menguat tipis 0,67 persen tapi jatuh 10,21 persen secara year to date (ytd).
Meski demikian, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Selasa (20/8/2024), pemegang saham menyepakati pengangkatan Luh Gede Mega Putri Tjatera sebagai Direktur dan Ahmad Al Farouk Bin Ahmad Kamal sebagai Komisaris Utama.
Sebelumnya pada 1 Juli 2024 lalu, emiten maskapai penerbangan ini menerima pengunduran diri Jurry Soeryo Wiharko sebagai Direktur dan Tharumalingam Kanagalingam sebagai Komisaris Utama.
Adapun AirAsia Indonesia membukukan rugi Rp1,3 triliun hingga akhir Juni 2024 meski pendapatan usaha maskapai tersebut naik 24 persen dari Rp3,05 triliun menjadi Rp3,8 triliun.