Selain aset, total liabilitas perseroan di akhir 2021 juga meningkat 48,8 persen menjadi USD464,6 juta, dari USD312,3 juta di 2020.
Menurut Junius, meningkatnya liabilitas ini disebabkan penambahan utang usaha pihak ketiga, liabilitas derivatif, dan utang pajak-pajak penghasilan badan. Jumlah ekuitas perseroan juga turut naik di akhir 2021 menjadi USD1,2 miliar, dari USD846 juta di akhir 2020.
Pendapatan perseroan juga sebagian besar diperoleh dari penjualan batu bara ke pihak ketiga yang mencapai USD2,01 miliar. Adapun penjualan batu bara ke pihak berelasi selama 2021 tercatat sebesar USD54,19 juta.
Meningkatnya pendapatan perseroan juga turut mengerek beban pokok pendapatan menjadi USD1,16 miliar sepanjang 2021, dari USD986 juta pada 2020. Beban pokok pendapatan ini naik 17,65 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Meski beban pokok pendapatan naik, laba kotor perseroan tercatat melesat 360,2 persen menjadi USD916,5 juta, dari USD199,15 juta secara tahunan.