Menurut Agusman, perlambatan tersebut khususnya pada tabungan milik nasabah korporasi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat serta nasabah perseorangan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur.
“Namun demikian, giro tercatat mengalami akselerasi pertumbuhan dari 9% (yoy) pada Oktober 2018 menjadi 11,9% (yoy) pada November 2018 terutama giro valas milik nasabah korporasi,” kata dia.
Ke depan, kata dia, BI akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait guna turut menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk memantau kecukupan dan distribusi likuiditas di perbankan. “Pertumbuhan DPK kami perkirakan akan tumbuh di angka 8-10% (yoy),” katanya. (*)